Bismillah…
Allhamdulillah teman-teman, saya akhirnya bisa menulis lagi di blog bagiyu sederhana ini di sela-sela kesibukan kuliah, organisasi, kegiatan, proyek, bisnis dan sebagainya. Masya Allah luar biasa capeknya di dunia. Tapi ketika kita bisa meniatkan semua itu karena Allah swt, Insya Allah itu bernilai besar di mata Allah swt. Aamiin.
Nah teman-teman, kali ini saya mau share nih tapi bukan tentang lomba ya hehe. Saya ingin share bagian dari hidup saya yang menjadi motivasi besar saya mengambil kuliah di jurusan pertanian tepatnya di Agribisnis. Ya, sesuai judulnya Tanaman Padang Pasir. Tiada lain tiada bukan yaitu Tanaman kurma. What? Kurma?!
Mungkin sebagian dari temen-temen kaget atau mungkin tidak. Iya saya menanam pohon kurma di tanah yang bukan pasir dan batu tapi tanah Indonesia yang kayu dan batu bisa jadi tanaman hehe. Eh jadi lagu wkwk.
Ide ini muncul ketika saya dan kembaran saya fokus mendengarkan kajian akhir zaman dari Ust Zulkifli Ali. Dari sana kita termotivasi untuk menanam kurma sebagai bekal akhir zaman. Terus kebetulan saat itu aku bingung untuk menentukan jurusan kuliah. Aku harus kuliah di tasik sekaligus sesuai dengan minat aku. Yaudah aku ambil jurusan agribisnis. Aku berminat di bisnis dan menyukai tanaman-tanaman. Cita-cita nanti ingin membangun kebun kurma yang luas dan inovasi-inovasi berbasis pertanian lainnya di masa depan. Aamiin. Aku sangat suka sekali tanaman dan warna hijau serta mencintai Alam. Sampe-sampe mukena ijo, tema kamar ijo, baju ijo dan banyak hal lainnya yang warna ijo. Wkwk. Beda sama kembaran aku, @titson, dia suka banget warna biru. Background aku dulu sangat suka science, lalu ikut OSN Kebumian dan Allhamdulillah bakat dan minatku tersalurkan hingga bisa memberikan sekolah hadiah berupa juara tingkat koya. Allhamdulillah.
Nah dan untuk kali ini, aku ingin melakukan hal yang sama. Memaksimalkan minat, keinginan dan potensi aku di bidang yang sesuai dan berusaha menghasilkan karya dari sana. Allhamdulillah setelah bekerja sama dengan kembaranku dalam proyek ini, tiga pohon kurma kami sudah dipindahkan ke tempat yang terbuka. Berharap bisa tumbuh lebih baik dan bisa berbuah dengan dikawinkan nanti. Untuk proyek ini kami sedang berusaha fokus di sela-sela kesibukan masing-masing. Tapi walaupun sibuk, kami tetap akan menggarap proyek ini. Maafkan kita ya kurma, kalo kita ga terlalu rajin ngejengukin kau. heuheu …
Walaupun dengan perawatan seadanya. Kami tetap berharap besar terhadap pohon kurma kami nanti. Kami yakin Allah akan merawat dia di sana. Bantu doanya ya temen-temen semoga kurma kami bisa menjadi lebih baik. Aaamiin.
Dulu kami beri nutrisi tanaman kurma tercinta dengan bacaan quran surat yasin setiap beberapa hari sekali dan doa serta shalawat. Kami yakin tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Termasuk tanaman kurma ini yang menurut sebagian orang mungkin mustahil tumbuh di Indonesia. Saya sempat down dengan proyek ini ketika dosen saya yang ahli dalam bidang pertanian mengatakan bahwa meskipun pohon kurma itu bisa tumbuh di daerah tropis, tapi itu tetap saja tidak akan berbuah atau sulit karena kondisi iklim dan tanah yang berbeda. Dari sana, jleb hati aku sakit. Bahkan temen aku yang tau proyek ini pun ikut meragu. Tapi saya tetap yakin dan optimis. Sing penting yakin aja pada Allah. Kadang kiraan manusia itu salah. Saya tetap yakin.
Insya Allah saya ingin survei dan observasi ke kebun kurma di bogor. Semoga cita-cita kami terkabul. Aamiin.
Mungkin segitu dulu cerita kami. Terimakasih sudah mau membaca hehe, Semoga bermanfaat dan Salam sukses.
#SondaraiAgriculture
SondaraPost 