Tentang Saya

Ketika Bertemu Sang Professor dan Mimpi yang Tertunda

Bismillah…

Saya ingin menceritakan pengalaman hidup saya yang sangat berbekas dalam hati saya. Kenapa tidak? Hal besar yamg saya harapkan itu Allah kehendaki benar terjadi. Tetapi dalam bentuk dan versi lain.

Dulu dari kecil,saya sangat suka sekali sains dan hal-hal berbau alam lainnya. Suka meneliti dan bereksperimen dengan hal-hal sederhana. Bahkan dari kecil saya bercita-cita kuliah di kampus itb, kampus sang professor. Mimpi saya dari kecil.

Sang Professor itulah inspirasi saya. Beliau cerdas sekali. Masya Allah. Dia naik tingkat dari S1 ke S3 sekaligus dan akhirnya menjadi professor di bidangnya. Kemudian mematenkan banyak penemuannya dan diakui oleh dunia dengan temuannya yang luar biasa bermanfaat bagi kemajuan teknologi.

Di sisi lain, beliau adalah orang yang shaleh. Itu yang membuat saya kagum terhadap beliau. Beliau sering shaum senin kamis di kesehariannya. Bahkan tidur hanya beberapa jam dalam sehari. Jiwanya dipenuhi dengan hal-hal positif dan produktif. Demi mencapai cita-citanya menjadi mata air. Mata air yang jernih dan bermanfaat bagi sekitarnya. Wejangan dari Sang ayah yang selalu ia ingat.

Begitu besarnya rasa cintanya pada negaranya membuat beliau atas izin Allah menjadi orang yang besar. Namanya terkenang sebagai presiden ketiga Indonesia. Ternyata bukan hanya di bidang teknologi saja dia berkutat. Tapi juga ikut turun langsung dalam sistem kenegaraan dan politik demi cita-citanya itu. Masya Allah.

Begitu inspiratifnya beliau membuat saya ingin sekali bertemu dengan beliau. Dulu saya khususkan sebuah doa agar bisa bertemu dengan beliau. Dan mumpung beliau masih ada di dunia ini. Saya meminta kepada Yang Kuasa.

Sesaat saya lupa akan doa itu karena aktifitas dan rutinitas sehari-hari yang berubah begitu cepat karena berbagai hal. Hari itupun terjadi. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sang Professor telah dipanggil oleh Yang Kuasa.

Deg. Hati saya sakit. Saya belum sempat bertemu beliau Ya Allah. Saya ingin sekali ketemu walau hanya sekali saja. Saya pengen kenalan sama beliau. Tapi takdir mengatakan tidak untuk keinginan saya itu. Hati saya terasa berat sekali atas kejadian itu.

Kesedihan yang menimpa indonesia bagaikan hujan badai yang terus menerus dan memberi suasana yang gelap. Saya sangat sedih sekali. Sang Professor telah pergi.

Setelah beberapa waktu saya kembali lagi fokus dengan aktifitas saya. Kemudian saya menemukan berbagai kesulitan yang membuat saya kurang percaya diri bahkan merasa down banget.

Tiba-tiba pada suatu waktu saya bermimpi. Di mimpi itu saya sedang berada di sofa ruang ruang tamu rumah saya. Sofanya berwarna hitam. Sofa rangkap dua ada dua dan rangkap satu ada satu. Sofa rangkap dua satunya mengarah ke arah barat. Saya duduk di sofa rangkap dua yang mengarah ke selatan. Kemudian ada orang yang duduk di sofa rangkap dua arah barat. Wajah itu tak asing dan memang dari awal saya sudah kenal betul orang itu. Bahkan saya antusias duluan.

Beliau memakai kopiah hitam, kacamata bulat, baju putih, badannya kecil dan wajahnya cerah sekali. Beliau tersenyum ke arah saya dan sepertinya dia terlihat sangat mendukung saya. Dia seperti support saya agar terus maju. Tetapi dia tidak bicara sedikitpun. Saya maklumi biasanya orang yang meninggal itu kalau datang ke mimpi seseorang itu tidak pernah berbicara. Karena saya juga pernah bermimpi keluarga saya yang meninggal datang ke mimpi saya tidak berbicara.

Saya sadari dari awal beliau adalah bpk bj habibie. Masya Allah saya kaget banget. Bangun-bangun saya kaget. Itu mimpi. Tapi kenapa mimpiin beliau? Emang saya siapanya dia?

Pada akhirnya saya menyadari bahwa Allah mengabulkan doa saya untuk bisa bertemu dengan Sang Professor dalam versi lain. Masya Allah Allhamdulillah. Wallahu alam bisshawab. Semoga bermanfaat. Terimakasih.

Saya bercita-cita nanti kuliah S2 manajemen di itb. Saya ingin memenuhi keinginan hati saya walaupun tidak saat ini. Rezeki saya sekarang di tasik, saya ingin berbakti dulu kepada ibu saya. Mumpung dia masih ada dan saya pun masih memiliki umur dan kesempatan. Doakan saya teman-teman mudah-mudahan saya bisa mensyukuri dengan baik nikmat kuliah di tasik ini, memantapkan hati di jurusan saya saat ini, menyukainya, memperbaiki nilai, memaksimalkan yang ada, membangun usaha, membangun self branding dan semoga cita cita saya kuliah s2 itb nanti terkabul. Aamiin. Saya berharap bisa berkuliah bareng suami saya nanti. Aamiin. Biar ada mahram. Hehe. Plus s3 luar negeri bareng. Aamiin .

Terimakasih….

Sang Professor

Terimakasih pak professor…

Kulanjutkan semangat dan perjuanganmu untuk Indonesia…

Selamat jalan.

Leave a comment